Dari rencana semula yang akan dihelat pada September 2022, pelaksanaan event internasional olahraga wisata balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) di Sumatera Barat kembali ditunda menjadi tahun 2023. Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang pada pekan lalu, Selasa (5/7/2022) mengatakan bahwa penundaan tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 belum usai, sehingga persiapan belum terlalu matang.
Ditambah lagi, akan ada beberapa perubahan yang dilakukan. Jika awalnya pelaksanaan TdS bakal mengandalkan APBD provinsi dan kabupaten/kota, disebutkan nantinya pola pembiayaan akan berubah, yakni dengan swastanisasi melalui lelang atau penunjukan langsung ke pihak swasta. Selain itu kalangan peserta event juga bakal diperluas, yakni tidak hanya diikuti pebalap professional, melainkan juga terbuka bagi para gran fondo dan tourism cyclists.
“Agar memberikan dampak yang lebih maksimal terhadap pariwisata dan ekonomi masyarakat, TdS akan dimodifikasi dulu. Supaya lebih banyak peserta yang berpartisipasi dan perputaran uang di Sumbar jadi lebih besar,” ungkap Audy Joinaldy dalam keterangannya.
Akan tetapi karena ajang ini merupakan perhelatan internasional yang sudah didaftarkan dalam kalender event Union Cycliste Internationale (UCI), maka bahwa Pemprov Sumbar terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan UCI untuk melakukan penyesuaian jadwal pelaksanaannya. Setelah itu perlu diteruskan pula dengan melakukan berbagai kajian lanjutan terhadap dampak pelaksanaan TdS terhadap perekonomian dan promosi pariwisata Sumatera Barat. Serta perlu disiapkan regulasi yang tepat bagi penyelenggaraannya agar konsep baru yang bakal diusung benar-benar matang dan mampu memberikan dampak maksimal.
Luhur Budianda selaku Kepala Dinas Pariwisata Sumbar mengatakan, sebelum melakukan lelang pemerintah akan terlebih dahulu melakukan appraisal terhadap TdS, yang sudah menjadi intangible asset Sumatera Barat dengan Hak Paten terdaftar sebagai milik Dispar Sumbar.
“Kita akan bersurat dulu ke PB ISSI, kemudian minta DJKN untuk melakukan appraisal terhadap TdS. Setelah itu kita siapkan regulasi, paling tidak dengan Pergub dulu, terakhir baru nanti bisa kita proses lelang,” terang Luhur Budianda.
Diperkirakan oleh Luhur Budianda, target menjalankan seluruh proses tersebut dapat selesai pada akhir tahun ini. Dengan begitu, awal tahun depan akan ada cukup waktu bagi penyelenggara untuk mempersiapkan Tour de Singkarak yang baru secara maksimal.