Sebulan penuh selama Ramadhan umat Islam melewatkan makan dan minum sekian belas jam seharian. Walaupun tidak direkomendasikan, tetapi banyak pula orang menambah jam tidur siang dengan alasan agar tubuh tetap bugar. Padahal bukannya bugar, terlalu banyak beristirahat sebenarnya malah membuat performa fisik menurun sehingga menjadi lebih loyo.
Untuk mencegah penurunan performa fisik, selain dengan memerhatikan asupan makanan dan minuman, juga harus dijauhi kondisi mager, alias malas bergerak. Supaya tubuh tetap fit, olahraga dengan jenis yang tepat sangat dianjurkan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah manfaat olahraga ketika sedang berpuasa:
Melancarkan proses detoksifikasi
Olahraga membuat peredaran darah lancar dan fungsi kelenjar getah bening meningkat. Selain itu lemak yang menumpuk di tubuh dapat terbakar dan keluar menjadi keringat, sehingga melancarkan sistem metabolisme yang berujung pada lancarnya proses pembuangan racun dari tubuh.
Mengurangi tingkat stres
Hormon endorfin yang dihasilkan dari aktivitas olahraga mampu membuat tubuh kembali rileks. Ada banyak pilihan jenis olahraga yang menawarkan pengalaman menyenangkan, seperti pilates atau yoga.
Mengusir rasa kantuk dan malas
Karena banyak ion dan cairan tubuh hilang saat puasa, rasa kantuk dan mager sering dirasakan hingga mengancam aktivitas harian. Cara mengusirnya ialah dengan melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan.
Melatih konsentrasi dan fungsi kognitif otak
Kekurangan cairan tubuh berpotensi mengganggu konsentrasi, yang bisa diatasi dengan olahraga. Di antara manfaat olahraga ialah melatih fungsi kognitif otak, dengan terjadinya peningkatan komunikasi antara hipokampus dan daerah otak kortikal.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penurunan konsentrasi imunoglobulin G dan imunoglobulin A yang bertugas sebagai penyusun sistem imun akan terpengaruh karena adanya perubahan pola makan dan istirahat di bulan Ramadhan. Agar tidak mudah terserang virus dan penyakit, olahraga ringan sangat penting.
Mempertahankan massa otot
Malas bergerak serta kurangnya asupan nutrisi saat puasa bisa membuat massa otot menurun, sehingga kemampuan gerak berkurang dan rentan cedera. Untuk mencegahnya olahraga secara konsisten perlu dilakukan.
Mencegah risiko penyakit diabetes
Buka puasa sering identik dengan makanan atau minuman manis. Padahal kandungan glukosa berlebih dapat menyebabkan gula darah naik sehingga menjadi rentan terkena diabetes. Dengan berolahraga, insulin yang dihasilkan pankreas tetap terjaga sehingga mampu mengendalikan tingkat gula darah dan mengubah glukosa menjadi energi.
Mengendalikan dan menurunkan berat badan
Ada orang yang justru bertambah berat badannya setelah sebulan berpuasa. Biasanya karena tidak memerhatikan pola makan saat sahur dan berbuka serta cenderung mager alias mengurangi aktivitas. Akibatnya penumpukan lemak terjadi. Cara mengatasinya tentu saja dengan berolahraga dan memperbaiki pola makan.