Salah satu composer kenamaan Indonesia Erwin Gutawa melakukan Kerjasama dengan Netralive dimana mereka membuat sebuah terobosan baru dengan merilis kembali lagu Seputih Kasih yang diubah menjadi versi orchestra instrumental dalam medium Non-Fungible Token (NFT).
Karya sang musisi ini merupakan produk NFT orchestra pertama yang hadir di Indonesia, ayah dari Gita Gutawa ini mengungkapkan bahwa dunia musik saat ini harus bisa beradaptasi dengan fenomena serta kemajuan teknologi yang tak mengenal waktu. Pada siaran pers di Jakarta pada Jum’at (8/7/2022), ia menjelaskan bahwa musik harus selalu bersinergi dengan perkembangan teknologi.
Lagu Seputih Kasih versi aslinya dipopulerkan oleh Ruth Sahanaya ini diubah ulang dalam versi orchestra instrumental dengan indah dan megah. Erwin mengaku bahwa dirinya bahagia karena lagu ini dimainkan oleh Synchron Stage Orchestra di Vienna, Austria, yang merupakan salah satu dari orkhestra terbaik di dunia.
“Bahagia rasanya bisa membuat versi orkhestra dari lagu ini, apalagi dimainkan dengan indah dan megah oleh salah satu orkestra terbaik di dunia (Synchron Stage Orchestra),” ungkapnya mengutip prambors, jum’at (15/7/2022).
COO & Co-Founder Netralive Bryan Blanc mengungkapkan bahwa rilisan ulang dari lagu Seputih Kasih versi orkhestra dalam medium NFT menjadi simbol revolusi musik dan menjaga koneksi maestro dan karyanya agar tetap abadi. Menurutnya, lagu yang pernah dirilis 1986 dengan medium kaset pita dan piringan hitam karya Erwin Gutawa dan Harry Kiss ini merupakan suatu karya indah dan simbol yang sangat kuat di dunia revolusi musik.
Versi terbaru Seputih Kasih ini direkam di Synchron Stage Studio, Vienna dengan konduktor Johannes Vogel. Untuk proses mixing dilakukan di Aquarius Studio dengan Mixing Engineer Eko Sulistyo. Sedangkan proses Mastering dilakukan di salah satu studio legendaris dunia, Abbey Road Studio dengan Mastering Engineer Simon Gibson.