Dua tahun berada dalam keadaan tertekan karena pandemi Covid-19 melanda, sebuah titik terang mulai terlihat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan sederet kebijakan agar Indonesia bisa segera meninggalkan kondisi pandemi dan masuk pada situasi endemi.
Menurut Menko Marves pada Senin (2/3/22), peta jalan untuk normalisasi aktivitas masyarakat akan segera diterapkan agar kasus Covid-19 hingga tingkat kematian dapat tetap berada di level rendah. Memperluas vaksinasi, baik dosis lengkap hingga booster menjadi salah satu upaya, selain fasilitas respon kesehatan yang lebih diperbaiki lagi dari saat ini. Namun, proses tersebut tentunya membutuhkan waktu.
“Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Lanjutnya, diperlukan cara pandang hidup dan kondisi yang baru agar kondisi pandemi bsa diubah menjadi endemi, atau hidup berdampingan dengan virus. Dan hal itu lah yang terus dipersiapkan oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak akan kaget saat perubahan terjadi. Menurutnya, sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting.
“Semua upaya yang ada perlu disertai edukasi yang mumpuni, agar berdampingan bersama Covid-19 nantinya bukan hanya slogan saja,” ungkap Luhut. “Pemerintah ke depan akan terus mengkaji dan menerapkan kebijakan yang dapat mendorong tingkat vaksinasi ke level tertinggi agar syarat pra-kondisi endemi, yakni tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi sudah tercapai,” pungkasnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyebut status darurat akibat Covid-19 bisa selesai pada 2022 jika beberapa syarat terpenuhi. Dikatakan oleh Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, fase bahaya akibat Covid-19 bisa selesai pada pertengahan 2022 disebabkan dua hal, yakni pertama karena tingkat vaksinasi di beberapa negara sudah sangat tinggi, dan kedua karena keparahan gejala Covid-19 yang dibawa varian Omicron tidak seberat varian-varian sebelumnya.