Untuk pencegahannya, langkah melakukan vaksinasi tiga dosis serta disiplin menjaga protokol kesehatan dikatakan sebagai hal yang utama yang bisa dilakukan.
Disebutkan oleh dokter Erlina Burhan, Sp.P, spesialis paru dari RSPI Sulianti Saroso, masa inkubasi subvarian Omicron tersebut lebih singkat daripada varian Delta.
“Jadi, begitu seseorang terpapar virus BA.4 dan BA.5, gejala bisa muncul satu hingga dua hari setelahnya,” terang dr Erlina, sebagaimana dikutp dari Okezone.com, Sabtu (25/6/2022).
Karena singkatnya masa inkubasi BA.4 dan BA.5 tersebut, maka tes PCR sudah bisa membaca keberadaan virus dalam tiga hari setelah paparan. Sehingga ketika seseorang bergejala Covid-19 kemudian melakukan tes PCR, kemungkinan besar virus itu sudah langsung bisa terdeteksi oleh alat tes.
“Infeksi BA.4 dan BA.5 ini juga punya lama rawat atau penyembuhan yang lebih pendek daripada Delta. Itu kenapa, banyak kasus yang sembuh cukup isolasi mandiri di rumah dengan mengonsumsi obat dan vitamin, serta memaksimalkan istirahat,” tambah dr Erlina.
Sejalan dengan itu, Prof Amin Soebandrio, ahli mikrobiologi dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa kebanyakan kasus pasien BA.4 dan BA.5 dapat sembuh dalam waktu singkat saja.
“Subvarian Omicron ini tidak menyebabkan gejala klinis yang berat. Sebagian besar kasusnya bisa sembuh bahkan tiga hari, tentu dengan pengobatan simptomatik dan istirahat yang berkualitas,” ungkap Prof Amin.
Dari informasi Kementerian Kesehatan sendiri diketahui kebanyakan penderita sakit akibat virus varian ini hanya mengalami gejala ringan, bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali.