Gunung Raung di Jawa Timur pada Rabu, (27/07/2022) petang dilaporkan meletus dengan memuntahkan abu vulkanik setinggi hingga 1.500 meter dari atas puncak. Pemandangan tersebut terpantau selama periode waktu pukul 17.19-17.28 WIB.
“Pantauan terkini relatif landai, didominasi tremor menerus skala kecil. Potensi erupsi masih ada,”ungkap Mukijo selaku Kepala Pos Pengawasan Gunung Api (PPGA) Raung pada Kamis, (28/07/2022).
Sementara itu kondisi masyarakat setempat hingga saat ini terlihat tetap aman, namun diimbau untuk waspada bila sewaktu-waktu terjadi kembali erupsi atau hujan abu. Sementara untuk pemukiman penduduk dan tempat wisata di sekitar Gunung Raung juga masih terpantau normal seperti biasa.
“Pemukiman masyarakat ada di luar daerah bahaya. Jadi, aktivitas masyarakat itu masih aman. Tempat wisata juga berada di luar daerah bahaya. Gunung Raung ini kan besar, rata-rata radius pemukiman terdekat itu lebih dari 10 kilometer, masih aman,” tambah Mukijo.

Untuk sementara, menurut Mukijo seluruh jalur pendakian Gunung Raung ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Untungnya, ketika terjadi erupsi jalur pendakian sedang sepi. Diketahui tidak ada pendaki yang sedang beraktivitas di Gunung Raung.
“Daerah bahayanya sekarang terpusat di kawah dan sekitarnya. Untuk aktivitas pendakian masih dipantau dan dievaluasi secara intensif, pemerintah dan instansi setempat sudah menutup jalur pendakian,” ungkapnya menambahkan.
Dampak abu vulkanik yang timbul akibat letusan gunung api itu disebut mengarah ke Kabupaten Jember dan Bondowoso. Letusan itu juga sempat menyebabkan hujan abu di sejumlah titik, antara lain di Kecamatan Sumberjambe dan Ledokomo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dikatakan oleh masyarakat sekitar, kondisi hujan abu hanya terjadi sesaat setelah Gunung Raung meletus, dengan dampak yang ditimbulkan yakni membuat mata perih akibat terkena debunya.
Sebelumnya Mukijo juga telah menyampaikan bahwa pada Rabu malam kemarin pihaknya masih terus memantau perkembangan dan belum mendeteksi adanya erupsi susulan. Karenanya masyarakat diminta tidak terlalu panik.