Ketika sedang melihat awan, sebenarnya cahaya yang dilihat oleh mata terdiri dari cahaya warna merah, biru, kuning, oranye dan hijau.

Ekspresi mood terkadang digambaran seperti kondisi awan. Saat sedang bad mood misalnya, dianggap mirip langit mendung dengan awan gelap yang siap diikuti hujan atau bahkan petir menggelegar. Sebaliknya ketika sedang ceria suasa clearnya mirip awan putih nan lembut laksana kapas.

Mengapa awan bisa berganti-ganti warna? Tentu penjelasannya berbeda dengan pergantian mood pada manusia.

Warna putih pada awan berasal dari kombinasi panjang gelombang cahaya. Sebagaimana diketahui, cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda sehingga masing-masing mempunyai warna yang berbeda-beda pula.

Dalam keadaan tertentu, panjang gelombang dapat dipisahkan. Misalnya atmosfer bumi yang cenderung menyebarkan cahaya berwarna biru, mengakibatkan langit tampak berwarna biru sebab terdiri dari cahaya yang menyebar dan tersebar. Sementara itu awan terlihat berwarna putih karena sinar matahari tampak bewarna lebih keemasan, disebabkan panjang gelombang cahaya biru telah disaring, disebut sebagai hamburan Rayleigh.

Ketika sedang melihat awan, sebenarnya cahaya yang dilihat oleh mata terdiri dari cahaya warna merah, biru, kuning, oranye dan hijau. Akan tetapi karena seluruhnya berada pada tempat yang sama, maka mata tidak dapat melihat keseluruhan warna. Ketika semua panjang gelombang yang disebarkan oleh awan menyatu, ketika menyentuh mata manusia akhirnya gelombang tersebut akan muncul sebagai cahaya berwarna putih. Inilah alasan mengapa awan bisa terlihat berwarna putih saat langit sedang cerah.

Lantas mengapa terkadang mata juga menangkap gambaran awan berwarna gelap ketika sedang hujan? Dilansir dari Live Science, hal tersebut ternyata disebabkan karena faktor ketebalan dan tingginya.

Kepadatan dan tebal awan diakibatkan oleh banyaknya tetesan air dan kristal es yang dikumpulkan. Semakin tebal awan, akan semakin banyak pula cahaya yang disebarkan, dan semakin sedikit cahaya lain yang dapat menembusnya.

Selain itu warna gelap dari awan hujan juga diperkuat oleh faktor partikel di bagian bawah awan hujan yang tidak memiliki banyak cahaya untuk disebarkan ke mata.